Jumat, 22 Februari 2008

“JAMAN YANG MENGGILA+S”


Waktu begitu cepat berlalu begitu cepat terasa putaran bumi, ini yang dirasakan orang-orang pada zaman sekarang ini. Ketika pagi terbangun segudang rencana telah disiapkan setelah itu mulailah rencana-rencana itu dijalankan tak terasa sore sudah datang lalu beristirahatlah sejenak tanpa terasa tiba-tiba malam sudah datang dan hampir berlalu terpejamlah mata ini. Alur kehidupan terus bergulir setiap detiknya tanpa berhenti , terancam segudang rencana untuk esok hari saat mata mulai terpejam. Dikejar waktu seakan waktu terus-menerus mendorong kita tanpa henti sehingga kita tidak kuasa untuk melawan. Alam pikir terus berputar untuk menghadapi waktu , sedikit terhenti untuk berfikir maka roda kehidupan ini akan menggilas kita tanpa kompromi. Tak terasa satu detik kita siakan tak terasa satu menit yang terlewatkan, satu jam , satu hari satu minggu, satu bulan, satu tahun, dan puluhan tahun tak tersasa sudah terlewatkan. Dalam waktu yang tidak cukup lama ini apa yang kita cari dan apa yang sudah kita dapatkan. Sudahkah cukup untuk diri kita, kita tanyakan pada hati kecil kita sudahkah cukup?.

Pikiran, otak, ataukah akal, “pitaka”7 yang ada dalam diri selalu terselimuti keiinginan dan keinginan. Keinginan tentang dunia dan dunia, semua menginginkan dunianya tanpa terkecuali. Untuk memenuhi dunianya berputarlah “pitaka” yang ada dalam diri untuk mengikuti perintah-perintah yang disampaikan melalui saraf-saraf tubuh ini untuk bergerak sesuai dengan keinginannya. Tanpa sadar sudah terlalu letih badan ini menerima perintah “pitaka” tapi tak kuasa melawan, terus bergerak dan bergerak tanpa henti. Menjeritkah tubuh ini sebenarnya jika hati kecil berbicara,akan tetapi tak sanggup untuk berteriak memberontak

Dimana-mana orang selalu bergerak tanpa terkecuali seiring putaran bumi ini. Kebutuhan dunianya semakin tak mencukupi bahkan semakin tak terkejar untuk memenuhinya. Dua tiga kali lipat pikiran, otak ,akal ini bekerja membentuk sel-sel baru lagi untuk menambah kinerjanya. Alhasil dari buah pikirnya menghasilkan satu langkah lebih maju , maka mulailah tubuh ini digerakan mendapat perintah yang telah disampaikan. Maju dan terus maju menuruti apa yang diperintahkan dan dua tiga bahkan empat kali lipatnya tubuh ini bergerak.

Semua orang bergerak cepat , terus - menerus. Ramainya jalan kehidupan dan lalu lalang manusia membawa keinginannya yang entah sebenarnya apa yang mereka cari. Andaikan keinginannya dapat terbaca selayaknya ada layarnya tentu mengasikkan melihat betapa hingar bingarnya tulisan dalam alam pikir beterbangan. Mungkin ada yang malu, dan mungkin juga ada yang bangga. Entahlah, ini hanya cerita fiksi seperti dongeng-dongeng. Tidak mungkinnya kita bisa membaca apa yang ada dalam pikiran manusia tentang keinginan-keinginannya.



SEGALA CARA DAN SEGALA USAHA

Dari yang paling bawah sampai yang paling atas untuk strata sosial masyarakat semua mempunyai cara untuk bertahan hidup. Segala cara dan segala usaha, misalnya dari seorang (“maaf”) pengemis mereka punya cara sendiri untuk melangsungkan hidupnya bagaikan berburu di belantara hutan. Mereka terus mencari mangsa , berbagai cara dilakukan, strategi demi strategi mereka jalankan agar bisa mendapatkan hasil buruan sebelum matahari terbenam. Hal tersebut sama juga dengan apa yang dilakukan manusia tingkat strata sosial atas dan atasnya lagi. Jika strategi-strategi sudah bisa dibaca/diketahui buruannya tentunya strategi-strategi terus dikembangkan bagaimana pun caranya menurut alam yang dihuninya. Itu adalah manusia yang selalu berkembang sesuai pada jamannya. Hal tersebut wajar saja, akan tetapi apakah sesuai dengan norma-norma kemanusiaan dimana harus mengorbankan yang lain demi kepentingan pribadi atau kelompoknya. Akan tetapi norma-norma kemanusiaan tidak dihiraukan lagi, jaman ini adalah jaman yang menggunakan hukum rimba.



FENOMENA BATMAN BETERBANGAN DI INDONESIA

Pesatnya perkembangan teknologi pada jamam ini, tidak dapat dibendung, dimana tingkat konsumsi masyarakat tehadap barang yang berbau teknologi semakin pesat. Dengan satu alasan untuk memudahkan kehidupan sehari-harinya, ini merupakan alasan yang sangat tepat karena perkembangan jaman menuntut kita seperti itu. Tidak mungkin kita naik delman untuk menuju kota seberang, ini sudah jamannya mesin . Tidak mungkin lagi untuk menonton acara televisi kita harus berbondong-bondong menuju rumah pak lurah, tinggal melangkah beberapa langkah saja tinggal klik, sudah bisa dinikmati acara-acara yang ditawarkan .

Dunia komunikasi banyak menawarkan kemudahan bagi konsumen misalnya produsen hand phone (HP) begitu banyak teknologi yang ditawarkan dari layanan-layanan komunikasi murah sampai ke layanan 3GP. Fitur-fitur HP pun banyak pilihannya dari nada dering poliponik, foto-foto, sampai video.

Yang cukup mengejutkan fenomena batman beterbangan di Indonesia maksudnya entah apa yang mendasari begitu merebaknya video porno, atau pun foto-foto bugil yang didominasi remaja Indonesia usia produktif. Ini merupakan dampak dari kemajuan teknologi tanpa dasar dan pondasi diri yang kuat. Ini menjadi pertanyaan besar apa yang sedang terjadi di jaman yang menggila+s ini apa ini yang disebut jaman gila jaman yang menggilas kita. Ada apakah ini??



AIR MENGALIR SAMPAI MANA?

Belum usai hangat terdengar bencana yang melanda negeri ini, dan masih hangat sebagai perbincangan umum dimana usia produktif remaja Indonesia memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan formalnya dengan alasan ekonomi. Sungguh ironis di negeri yang subur makmur “gemah ripah loh jinawi” terdapat anak tidak bisa belajar di bangku sekolahan. Sedangkan hasil bumi yang ada di Indonesia sungguh sangat melimpah dibandingkan Negara –negara tetangga yang sekarang jauh lebih maju dibandingkan Indonesia sendiri. Kemanakah hasil bumi negeri ini yang seharusnya seluruh rakyat bisa menikmati hasilya, akan tetapi pada kenyataanya masih banyak anak-anak tidak bisa menikmati bangku sekolahan. Dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang paling rendah begitu sifat air dalam pelajaran ilmu alam. Dari atas dana itu mengalir ke tempat yang lebih rendah. Bukankah begitu yang seharusnya terjadi, akan tetapi sawah yang ada di bawah lembah hanya terairi sedikit aliran air yang ada. Dan akan terus menmgalir sampai sawah yang paling bawah tapi aliran irigasi itu sudah dibuat cabang kemanan mana. Sedangkan aliran air untuk sawah yang seharusnya dituju sudah tidak mencukupi untuk kebutuhan lahan yang berhektar-hektar luasya.





KAMANUNGSAN LAN KADONYAN

  • Sekabehe makhluk ana ing donya diciptaake ora ana kang sampurna. Apa maneh kang ajeneng manungsa. Kelakuan lan budi manungsa ngaluwihi kewan. Bab iku pancen wis mawujud mengkono.

  • Apa kang aran pangkat, derajad kamanungsan iku wis dhuwur titahe. Ananging kenopo isih padha ngributake kadunyan. Wong urip iku, diumpamake among mampir ngombe. Mulo saka kuwi, kenapa ora padha anggolek sangu kanggo nyambut patine ajal.

  • Diumpamaake ing tlatah nuswantara wae, manungsa wis padha lali marang makna utawa pangejawantahane adat katimuran. Kadeleng saka bab kabudayan, sosial, politik, hukum lan sapanunggalane.

Manungsa lali donyane,

Wong Jawa lali Jawane,

Nerak paugeran kang sakmesthine,

Marang apa kang dadi garise;

Kasekten digol – golke,

Akeh omong ora ana nyatane,

Ora ngelingi tembe mburine,

Sing gawe urip ora tau sare,

Rebutan bandha, rebutan donya,

Nganti lali nguri – uri budaya,

Kemrungsung ora soyo tata,

Lali lila, lali legawa.